Awas! Elpiji 50 Kg pun Dioplos
Jakarta -Kepolisian menemukan adanya praktik pengoplosan elpiji 3 kg ke elpiji 50 kg. Padahal sebelumnya pengoplosan elpiji lebih banyak dilakukan dari 3 kg ke 12 kg.
"Pengoplosan juga terjadi dari 3 kg ke 50 kg, ini yang kami temukan," kata Direktur V Bareskrim Brigjen Polisi Suhardi Alius dalam acara jumpa pers di Inspektorat Jenderal ESDM, Jakarta, Senin (30/8/2010).
Ia menjelaskan temuan ini berada di Kawasan Bekasi yang berada di kawasan padat penduduk terjadi beberapa waktu lalu. Metode yang digunakan oleh pelaku adalah menidurkan tabung elpiji 50 kg di bawahnya diletakkan batu es agar terjadi aliran gas.
"Oplosan yang kami tangkap sudah berjalan selama 5 bulan, di tempat padat penduduk," jelasnya.
Dikatakannya para pengoplos ini mampu meraup keuntungan Rp 2,6 miliar per bulan, dengan memberikan gaji kepada para karyawannya Rp 600.000 per bulan per orang dengan uang makan Rp 20.000 per hari.
Suhardi mengimbau kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam melaporkan kejadian aneh di sekitarnya, khususnya dalam kasus pengoplosan elpiji.
"Harusnya masyarakat sekitar bisa tahu, seperti adanya truk, tapi bukan pangkalan," katanya.
Ia juga mengatakan praktek mengoplos menjadi salah satu penyebab maraknya kebocoran gas di Indonesia yang berujung pada ledakan. Berdasarkan statistik, banyak elpiji 12 kg yang dioplos, menyebabkan kebocoran lebih banyak terjadi pada jenis elpiji ukuran ini.
Sumber :
Senin, 30/08/2010 19:09 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar