Bank Indonesia meminta pemerintah jangan ragu untuk menaikkan harga BBM subsidi. Jika diantisipasi dengan baik, ekses penaikan harga BBM subsidi terhadap ekonomi masyarakat bisa diminalisasi.
Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Solikin M. Juhro mengingatkan, ketika harga BBM subsidi dinaikkan Maret lalu, inflasi 2013 diprediksi di atas sembilan persen. Namun, faktanya pemerintah
dan bank sentral mampu mencegah dampak lanjutan dari kebijakan nonpopulis tersebut, sehingga realisasi inflasi tahun lalu hanya 8,36 persen.
"Berkat koordinasi yang baik dan upaya antisipasi," ujarnya di Jakarta, Senin (7/4).
Atas dasar itu, menurut Solikin, pihaknya mendorong pemerintah untuk segera menaikkan harga BBM subsidi. Soalnya, anggaran subsidi BBM yang saat ini sudah menyita 20 persen anggaran belanja APBN sudah tidak sehat. "Semestinya begitu (tidak perlu takut)," cetusnya.
Diakuinya, penaikan harga BBM subsidi pada 2005 dan 2009 mengerek inflasi hingga di atas 10 persen. Itu terjadi lantaran tidak terjalin koordinasi apik antara pemerintah dan bank sentral dalam mengantisipasi dampak lanjutannya.
"Jadi koordinasi menjadikan dampak kenaikan harga BBM itu bisa ditekan," tegasnya.
Sumber : Merdeka, 7 april 2014
Anda memerlukan informasi lebih lanjut tentang LPG 50 kg dan Elpiji Bulk ?
Kontak Kami di (Jam Kerja) :
Telp : 021-70588757
fax : 021-29324955
HP : 085890990802
HP : 085890990802
email : lpg.industri@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar